🪩 Healthy Inside Fresh Outside Artinya

HealthyinsideFresh outside Life be Rabu, 02 Desember 2009 Tips for Bunda "ASI memiliki kadar mangan yang rendah sehingga zat anti stres yaitu serotoninnya banyak, sedangkan pada susu formula kadar mangannya tinggi sehingga bayi lebih cepat stres." Diposting oleh kesehatan di 00.43 Tips Hari ini Thereasons of the steps mentioned above: 1. Drinking a tea or coffee increases the caffeine in your blood not immediately but after 10 to 20 minutes. 2. During this 10 to 20 you cannot work, as you are feeling sleepy and working makes you more tired. HealthyInside Fresh Outside. 636 likes. The solution of all there is in ourselves. All types of objects are installed/put into our bodies is actually just a stimulant, whereas recovery from within Healthyinside Fresh Outside berbicara mengenai seharusnya didalam diri kita bertumbuh secara sehat, maka otomatis yang nampak diluarpun, buah yang dikecap dan dirasakan orang orang disekeliling kita adalah buah yang segar. Berbicara mengenai kehidupan manusia, kita diciptakan Allah secara Holistik atau utuh, menyeluruh, yaitu berbagai aspek Inaddition it's value of activities undertaken geared toward up accomplishment in this field. for instance if the kid likes to bop, then the oldsters might have submitted it to les dance therefore he might hone his talent which will are available handy soon. additionally, the support of all members of the family would be needed to engender a sense of safety and boost the self worth of the HealthyInside Fresh Outside11 Nov 2015. Kesehatan adalah harta yang tak ternilai. Di sisi lain, gaya hidup dengan tingkat kesibukan yang tinggi, serta kadar polusi dan lingkungan di sekitar kita membuat kita amat rentan pada berbagai penyakit. Tak butuh 'investasi' mahal dan ribet, sebab menjaga kesehatan itu bisa dimulai dari dalam. HealthInside Fresh Outside The Solution for a Child Who is Not Confident Playthis game to review Professional Development. Apa itu stress? PengurusOSDC (Organisasi Santri Darunnajah Cipining) dalam hal ini dinaungi oleh Bagian Kebersihan Galangkan kegiatan bersih-bersih lingkungan pesantren. Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining Bogor G6hnIs. Connection timed out Error code 522 2023-06-15 034719 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d77d3fbaa2706e0 • Your IP • Performance & security by Cloudflare Healthy Inside, Fresh Outside. Bacaan 1 Rm 116 – 25Injil Luk 1137 – 41 DALAM dunia usaha, membangun sebuah kesan atau impresi sungguh sangat penting. Terutama dunia marketing sangat membutuhkan komunikasi dengan customer-nya. Slogan adalah sarana yang ampuh untuk berkomunikasi diantara mereka. Dengan slogan, sebuah korporasi membangun image’ serta berbicara’ kepada para customer. Ada salah satu produk kesehatan, menggunakan sebuah slogan untuk membangun impresi mereka. Healthy Inside, Fresh Outside Sehat di dalam segar di luar, dalam jiwa yang sehat maka akan membangun badan yang sehat. Demikian kira-kira impresi atau kesan yang akan ditanamkan kepada para customer. Dalam jamuan makan di rumah seorang Farisi, Tuhan Yesus menggunakan filosofi mirip dalam kalimat seperti slogan diatas. “…bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam? Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.” Orang Farisi lebih fokus membangun impresi pada penampilan agar mendapat pujian orang lain. Mementingkan ketaatan tradisi dan aturan agar dipuji orang, namun lupa mencari pujian Allah. Tuhan Yesus mengingatkan mereka agar membangun hati sebagai dasar untuk hidup baik dan mendapatkan pujian Allah. Dalam suratnya kepada jemaat Roma, Rasul Paulus menegaskan bahwa sumber keselamatan itu hanya ada pada Allah lewat injil-Nya. Hal ini untuk melawan orang-orang Kristen Yahudi yang memaksakan jemaat Roma non Yahudi untuk melaksanakan Taurat agar mendapatkan keselamatan. “Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.” Demikian kata Rasul Paulus. Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh. Orang-orang Kristen Yahudi itu hanya fokus pada hal-hal yang lahiriah saja. Pesan hari ini Hati manusia sering kotor maka harus senantiasa dibersihkan setiap saat agar jiwanya sehat serta badannya pun sehat. Bukan supaya dilihat orang namun supaya terus bertumbuh dalam iman. “Kepada Kristus yang tergantung di salib, kita harus memandang dengan iman, harapan dan kasih. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.” Salah satu iklan minuman kesehatan memiliki tagline seperti ini 'healthy inside, fresh outside'. Aku melihat tagline ini tidak hanya tentang kesehatan jasmani, namun juga kesehatan rohani. Beberapa waktu lalu aku digelisahkan hal-hal terkait mengasihi sesama dan menerima diri sendiri. Kebanyakan kita lebih fokus pada 'bagaimana agar aku bisa mengasihi, menerima dan mengenal dia atau mereka'. Tuhan memang mengajarkan kita untuk saling mengasihi. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tapi ternyata, sering kali kita hanya fokus hanya pada kasihilah sesamamu manusia. Mengasihi diri sendiri? Terlupakan. Kasih seperti apa yang kita berikan kepada orang lain sedangkan untuk diri sendiri pun kita tidak bisa? Banyak orang berjuang utk bisa mengasihi orang lain. Tapi sudahkah kita mengasihi diri kita sendiri? Atau malah kita sedang mengasihani diri sendiri? Banyak orang berjuang untuk bisa menerima kelebihan dan kekurangan orang. Tapi sudahkah dia menerima kekurangan kita? Atau kita masih sering mengeluh, minder karna apa yang ada dan yang tidak sempurna di dalam diri kita? Banyak orang berjuang untuk bisa mengenal orang lain. Tapi sudahkah kita mengenal diri kita sendiri? Kita belajar Mengenal. Belajar Menerima. Belajar Mengasihi diri kita sendiri. Dalam perenunganku,aku menemukan tahapan ini untuk akhirnya kita bisa memiliki healthy inside. 1. Mengenal. Sebelum kita menerima dan mengasihi,kita harus bisa mengenal diri kita sendiri. Siapa saya? Kita harus belajar melihat siapa sih diri kita ini. Pribadi seperti apa sebenarnya kita ini. Apa kelebihan yang ada dalam diri kita. Apa kekurangan kita. Apa potensi yang masih tersembunyi dalam diri kita. Bagaimana respon kita terhadap situasi A, B, C dll. Apa yang 'palsu' dari diri kita . Kita harus belajar untuk mengenal diri kita sendiri. Belajar untuk perlahan melepas topeng’ yg selama ini kita coba pakai agar bisa diterima orang lain, Mengenal emosi diri sendiri. Seperti apa kita kalau lagi marah, sedih, senang dll. Mengenal interaksi kita dengan orang lain seperti apa sih kita kalau lagi bertemu dengan orang baru, teman lama, anak kecil, atasan dll. Mengenal cara berpikir kita. Seperti apa sih kita menyelesaian masalah, mengeluarkan ide-ide dll. Mengenal isi hati kita. Seperti apa sih perasaan kita kepada saudara, teman, seseorang, pekerjaan, hobby dll. Kita perlu mengenal diri kita sendiri. Kita perlu mengenal dari hari ke hari siapa sesungguhnya kita. And the important thing, we should know that God loves us. Pribadi yang mengasihi kita pertama kali, sebelum kita dan orang lain mengasihi kita. Di saat kita mengenal Dia yang mengasihi kita ketika Dia mengasihi kita berarti Dia sudah mengenal dan menerima kita, maka kita pun akan dimampukan untuk mengenal diri sendiri. Kita manusia berdosa yang Dia pulihkan. Kita manusia yang tidak sempurna, namun berharga di mata-Nya. Belajar untuk mengenal diri sendiri dan kita belajar untuk menerima diri kita sendiri. 2. Menerima. Ketika kita sudah mengenal siapa kita, maka kita pun harus belajar untuk menerima diri kita sendiri. Aku tahu bukan pekerjaan yang mudah. Menerima kelemahan kita tanpa rasa minder atau malu. Menerima kelebihan kita tanpa rasa angkuh. Menerima diri kita sendiri sebagaimana Tuhan telah menerima kita sebagai manusia berdosa. Kondisi fisik, cara berpikir, penampilan dan lain-lain sering kali menjadi kelemahan kita dan kita menganggap tidak memenuhi standard yang ada. Ketika kita menerima kelemahan kita itu bukan berarti kita tidak melakukan apa-apa. Bukan. Ketika kita menerima kelemahan yang dalam diri kita masing-masing berarti kita menerima akan keterbatasan kita. Kita menerima ketidakmampuan kita untuk harus sama seperti orang lain. Menerima kelemahan tidak selamanya kita harus diam. Ketika kita telah mengetahui apa kelemahan kita dan menerimanya, kita belajar untuk menemukan jalan lain terhadap kelemahan kita. Menjadikan kelemahan itu sebagai sumber kekuatan untuk melakukan pembaharuan yang lebih baik lagi. Jangan diam dalam perasaan aku tidak bisa melakukan apa-apa’. Itu salah besar bahkan bisa menghancurkan hidupmu. Terima dirimu sendiri apa adanya dan lakukan yang terbaik yang bisa kamu lakukan. Bukankah Tuhan memberikan akal budi bagi manusia? Gunakan anugerah yang diberikan kepada dirimu. Memaafkan diri sendiri. Banyak orang hidup dalam rasa bersalah. Rasa bersalah pada dirinya sendiri atau bahkan lebih bahaya memiliki rasa bersalah kepada Tuhan. Akhirnya mengkungkung diri dalam ketidakmampuan untuk hidup menerima diri sendiri. Belajarlah untuk memaafkan diri sendiri. Jangan hidup dalam rasa bersalah. Terima dirimu apa adanya. Kamu kurus atau gemuk. Kamu pendek atau kamu terlalu tinggi. Kamu tidak fashionable atau kamu kutu buku, apapun itu. Jangan malu jadi diri sendiri. Tak ada standard baku untuk hal-hal demikian di dunia ini. Belajarlah untuk memaafkan dirimu sendiri. Satu hal lagi, di saat Tuhan mengasihi kita, maka kita juga harus mengasihi Dia dan diri kita sendiri. Bawa dirimu kepada Tuhan dan berdamailah. Berdamai dengan masa lalu mu, berdamai dengan diri sendiri. Lukas 137 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil. Untukku pribadi, ini bagian dari menerima diri sendiri. Terakhir yaitu kita harus bisa mencintai diri kita sendiri. Ketika kita sudah mengenal diri kita dan bisa menerima diri kita dengan baik, saatnya kita mengasihi diri kita sendiri. Belajar untuk menghargai diri sendiri, menikmati diri sendiri dan bangga pada diri sendiri. Tidak usah menunggu moment besar untuk melakukan hal itu. Melalui hal-hal kecil ataupun pencapaian sederhana yang bisa kita lakukan, hargai itu. Bahagialah dengan dirimu sendiri dan sayangi hidupmu. Berikan rasa nyaman untuk dirimu sendiri. Jangan biarkan dirimu dijajah dengan 'standard' yang orang lain tetapkan. Jika kamu melakukannya, kamu tidak mengasihi dirimu. Kamu hanya menjadikan dirimu sendiri arena perang dan siap untuk terluka. Aku dan mereka tidak sama. Jangan memaksakan diri untuk sama seperti mereka. Mencintai diri sendiri berarti bersyukur dengan dirimu yang telah dibentuk Tuhan. Cintai dirimu sendiri tanpa syarat apapun. Bukankah mencintai dengan tanpa syarat akan lebih bahagia? Entah itu kamu sedang mencintai dirimu sendiri ataupun orang lain. Biarkan kamu mencintai dirimu sendiri apa adanya. Tanpa harus merasa tertekan ataupun merasa beban. Jangan memandang mencintai diri sendiri sebagai hal yang egois. Ini adalah langkah untuk kita belajar mengasihi diri sendiri lebih dahulu. Ketika kita sudah bisa mencintai diri kita sendiri, kita tidak akan mudah untuk menuntut orang lain menjadi sama dengan kita. Kita tidak akan mudah untuk menbandingkan dia dengan mereka. Mencintai diri kita sendiri menjadikan pribadi kita menjadi pribadi yang sehat. Pribadi yang menghidupi hidupnya dengan sehat. Saat kita belajar untuk mengenal, menerima dan mencintai orang lain, kita sudah memancarkan 'pribadi yang segar' untuk orang lain. Kita akan mengerti bagaimana harus berinteraksi dan berelasi dengan mereka. Bagaimana harus mengerti pribadi-pribadi yang berbeda dengan kita. Bahkan berbagi hidup dengan orang yang kita kasihi. Kita akan mengerti bagaimana mengasihi orang lain. “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” Matius 2239. Bukankah itu hukum yang kedua? Bagaimana cara kita mengasihi sesama jika kita tidak bisa mengasihi diri kita sendiri? Kita tidak akan bisa mencintai orang lain dengan baik jika kita tidak bisa mencintai diri kita sendiri dengan baik pula. Melibatkan Tuhan dan berfokus pada Tuhan, akan memampukan kita melangkah. Memiliki hidup yang sehat dari dalam diri dan kemudian memancarkannya keluar, kepada orang lain di sekitar kita. Be healthy! Be fresh! With love J

healthy inside fresh outside artinya